
- Perempuan Berperan Berantas Korupsi
- PSS Sleman Gagal ke 8 Besar Piala Indonesia
- Gaji Perangkat Desa Tetap, 100% Setara Gol IIA
- Big Data Dukcapil Terus Dikembangkan
- Milenial Jadi Target Perang Proxy
- PSIS Sukses Curi Poin di Kandang BFC
- Jersey Pra Musim PSIS Launching di Jakarta
- Si Kuncung di Luncurkan Pemkot Semarang
- Mendagri Dorong BPR Pemda Lebih Berkonstribusi
- Riza Patria: Golput Tidak Akan Besar
Guru Penggiat Literasi dan Penulis 27 Buku
Salamah
Berita Terkait
- Ngetrail dan Ngomprengpun Jadi0
- Pendekar Bergitar Asal Pemalang 0
- Wonder Woman Zaman Now1
- Menagih Janji, Bagi Para Honorer K20
- Primadona Panggung Komedian0
- Dari Guru Olah Raga ke Kepala Sekolah0
- Bangkit dari Keterpurukan Rumah Tangga0
- Bagikan Petuah pada Guru TK0
- Semua Siswa Laksana Anak Sendiri0
- Memilih Mengabdi Sebagai Kamituwo di Desa0
Berita Populer
- Ayo ke Kebun Jambu Kristal Cepoko Gunungpati
- Berwisata Sawah di Kampung Wisata Sawah Mijen
- Taman Sayur, Wisata Alternatif di Limbangan Kendal
- Di Liga 1 PSIS Belum Ber-homebase di Jatidiri
- Pemanah Muda dari Wonosobo
- Wonosobo Juara Sepak Takraw Popda SD Jateng
- Umbul Sidomukti, Kolam Renang Berpanorama Alam
- Penerbad Bakal Butuh Banyak Pilot
- Amad Triyoso, Lurah Baru Kelurahan Jatisari
- Pesepakbola Muda Berbakat dari Jateng

Keterangan Gambar : Meskipun berprofesi seorang guru, Salamah juga sering menulis buku-buku ilmiah maupun novel sebagai salah satu kegiatan yang dilakoni diluar kiprahnya menjadi seorang guru.
Semarangsekarang.com--Gagal memenuhi cita-citanya menjadi dokter, tak lantas membuatnya patah arang. Menjadi guru pun akhirnya dilakoni dengan penuh ketekunan. Dialah Salamah, yang kini berprofesi menjadi seorang penngajar. Sejak 2009, istri dari Sumarsono ini menjadi tenaga pendidik. Ia sudah berpindah ditiga sekolah dasar. Masing-masing di SD Negeri 1 Kayugiyang, SDN 1 Rojoimo dan kini di SDN 2 Jlamprang. Kabupaten Wonosobo.
Selain mengajar, perempuan yang berulang tahun setiap 18 April, ini rajin menulis buku. Sejak 2011, ia sudah menghasilkan 27 buku. Sebagian diantara buku-bukunya berbentuk novel. Berkat ketekunannya menulis, anak ketiga lima bersaudara pasangan Djamiyo dan Sutinah, ini pernah dinobatkan sebagai juara pertama tingkat nasional Lomba Guru Menulis tahun 2012. Serta juara pertama Guru Berprestasi tingkat kabupaten tahun 2017.
"Saya berharap, suatu saat salah satu novel saya bisa difilmkan. Novel yang saya harapkan itu bercerita tentang seorang guru di sekolah favorit tapi sangat menyedihkan," kata Salamah menambahkan.
Selain Novel, Salamah juga sempat menulis buku tentang CPNS, yang membuatnya banyak dipanggil untuk melakukan bimbingan kepada calon pegawai negeri sipil. Ia juga kerap diminta membina anak-anak yang hendak kuliah, berkat buku drilling psikotest yang pernah ditulisnya.
Tak cukup menghasilkan tulisan, Salamah juga dikenal sebagai penggiat literasi, yang harapannya bisa melahirkan penulis-penulis muda. Saat ini ia membimbing 8 penulis pemula. Tiga diantaranya bahkan sudah menghasilkan bukunya masing-masing. Ia punya harapan, bisa mewujudkan impian membawa Wonosobo meraih prestasi sebagai daerah penghasil penulis anak anak terbanyak. (mbd-SS)
