
- Perempuan Berperan Berantas Korupsi
- PSS Sleman Gagal ke 8 Besar Piala Indonesia
- Gaji Perangkat Desa Tetap, 100% Setara Gol IIA
- Big Data Dukcapil Terus Dikembangkan
- Milenial Jadi Target Perang Proxy
- PSIS Sukses Curi Poin di Kandang BFC
- Jersey Pra Musim PSIS Launching di Jakarta
- Si Kuncung di Luncurkan Pemkot Semarang
- Mendagri Dorong BPR Pemda Lebih Berkonstribusi
- Riza Patria: Golput Tidak Akan Besar
Dari Guru Olah Raga ke Kepala Sekolah
Suroyo SPd, Kepsek SDN 1 Kalierang
Berita Terkait
- Bangkit dari Keterpurukan Rumah Tangga0
- Bagikan Petuah pada Guru TK0
- Semua Siswa Laksana Anak Sendiri0
- Memilih Mengabdi Sebagai Kamituwo di Desa0
- Gaji Kecil Kalau Disyukuri Akan Cukup0
- Mengajar Dahulu, Touring Kemudian0
- Anak Buruh Tak Mampu, Sukses jadi Polisi0
- Kakek Para Pendekar0
- Pengabdian Tanpa Henti0
- Belajar Sepanjang Waktu0
Berita Populer
- Ayo ke Kebun Jambu Kristal Cepoko Gunungpati
- Berwisata Sawah di Kampung Wisata Sawah Mijen
- Taman Sayur, Wisata Alternatif di Limbangan Kendal
- Di Liga 1 PSIS Belum Ber-homebase di Jatidiri
- Pemanah Muda dari Wonosobo
- Wonosobo Juara Sepak Takraw Popda SD Jateng
- Umbul Sidomukti, Kolam Renang Berpanorama Alam
- Penerbad Bakal Butuh Banyak Pilot
- Amad Triyoso, Lurah Baru Kelurahan Jatisari
- Pesepakbola Muda Berbakat dari Jateng

Keterangan Gambar : Sudah 34 tahun mengabdi sebagai seorang guru dan kepala sekolah adalah kebanggaan. Suka duka dilalui dengan penuh rasa tanggung jawab, demi prestasi anak didiknya.
Semarangsekarang.com--Tiga puluh empat tahun sudah ia mengabdi untuk dunia pendidikan Indonesia. Suka duka dan asam garamnya dunia pendidikan sudah ia rasakan. Namun semangat dan keinginannya untuk ikut menyiapkan putra putri bangsa demi kemajuan masa depan Indonesia tak pernah berkurang sedikitpun.
Ia ingin terus menyertai dan menyaksikan anak didiknya berprestasi, baik dibidang akademik maupun non akademik. Karena itu setiap hari ia tak pernah lelah untuk terus mengajar. Itulah sosok seorang Suroyo SPd, kepala sekolah SDN I Kalierang, Selomerto, Wonosobo. Diusianya yang genap 56 tahun pada 4 April lalu, Suroyo makin mantap melangkahkan kakinya di dunia pendidikan.
“Saya ini mulainya adalah guru olah raga. Karena itu saya bangga jika melihat anak-anak bisa beprestasi digelanggang olah raga,” kata pria kelahiran Wonosobo tahun1962 itu.
Seiring bergulirnya waktu, apalagi sejak menjadi kepala sekolah, kebanggaan itu mulai bergeser. Selain keberhasilan menorehkan prestasi di cabang olah raga, di bidang akademik para siswa siswinya juga sukses. Hal inilah yang membuat dirinya puas dan bangga kepada anak didiknya.
“Bagaimanapun kepala sekolah itu harus mengayomi dan bekerjasama dengan guru-guru. Karena itu bahagia guru adalah bahagia kita juga. Susah guru, menjadi susah kita juga,” tambah suami dari Sunarmi, SPd. SD tersebut.
Oleh karena itu, Suroyo senantiasa berharap guru-guru bisa bekerjasama dan mendukung seluruh programnya sebagai kepala sekolah. Sebab tidak mungkin dia bisa melaksanakan program, itu jika tidak didukung para guru.
Suroyo sendiri mengajar sejak 1984. Saat itu ia agalah guru olah raga di SD Negeri Pakuncen. Pada Desember 2006 Suroyo diangkat menjadi kepala sekolah di SD Negeri 2 Bumitirto. kemudian pada 2011 ditugaskan menjadi kepala sekolah di SD Negeri Wilayu. Terakhir pada Mei 2013 hingga sekarang ini dipercaya menjadi kepala sekolah SD Negeri 1 Kalierang.
“Antara guru dan kepala sekolah, memiliki beban dan kebanggan sendiri. Sebagai guru olah raga, tanggung jawab kita terbatas soal prestasi olah raga anak-anak. Tapi sebagai kepala sekolah, tanggung jawabnya tentu menjadi kompleks,” kata Suroyo. (mbd-SS)
